Samarinda — Tim peneliti lintas program studi dari Universitas Mulawarman berhasil mengidentifikasi sejumlah faktor penting yang memengaruhi capaian kemampuan sains siswa SMP di Kalimantan Timur berdasarkan indikator Programme for International Student Assessment (PISA).
Penelitian berjudul “Menjawab Tantangan PISA: Analisis Kebutuhan Pembelajaran IPA SMP di Kalimantan Timur” ini dilakukan oleh Zulkarnaen, Herliani, Farah Erika, Atin Nuryadin, Nurul Fitriyah Sulaeman, Marniati Kadir, Nurul Wahdah, Hidayat Sapari, dan Yuyun Dwi Nurana.
Selama tiga bulan, tim meneliti 123 siswa dan 4 guru IPA dari empat sekolah di Kota Samarinda, Bontang, dan Kutai Kartanegara. Penelitian menggunakan metode campuran (kuantitatif dan kualitatif) dengan instrumen berupa tes berbasis soal PISA dan wawancara mendalam.

SMPN 4 Samarinda Seberang yang menjadi lokasi penelitian dengan subjek 32 siswa kelas IX dan 1 guru IPA

SMPN 19 Samarinda yang menjadi lokasi penelitian dengan subjek 34 siswa kelas IX dan 1 guru IPA

SMP Islam Cendikia Tenggarong Seberang yang menjadi lokasi penelitian dengan subjek 32 siswa kelas IX dan 1 guru IPA
Temuan Utama
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal berbasis PISA masih bervariasi di tiap level:
- 98% siswa mampu menyelesaikan soal pada level 1b,
- 78% pada level 1a,
- 62% pada level 2,
- 48% pada level 3,
- 29% pada level 4,
- 18% pada level 5, dan
- 21% pada level 6.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa:
- Siswa laki-laki memiliki capaian rata-rata lebih tinggi dibandingkan siswa perempuan.
- Berdasarkan wilayah, siswa di Kota Bontang memperoleh nilai tertinggi dibandingkan Samarinda dan Kutai Kartanegara.
- Sekolah dengan akreditasi A menunjukkan tingkat pemahaman siswa yang lebih tinggi dibandingkan sekolah dengan akreditasi di bawahnya.
Selain itu, wawancara dengan guru IPA mengungkap bahwa sebagian besar guru masih memerlukan peningkatan kompetensi dalam menerapkan kurikulum IPA berbasis literasi sains dan penilaian model PISA.

Pemaparan hasil penelitian pada seminar nasional PPII 2025 oleh Prof. Dr. Zulkarnaen, M.Si.
Implikasi Penelitian
Temuan ini menjadi dasar penting bagi pengambil kebijakan pendidikan daerah untuk memperkuat kapasitas guru dan memperbarui strategi pembelajaran IPA di sekolah. Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap level literasi sains siswa, sekolah dapat merancang kegiatan belajar yang lebih kontekstual, menantang, dan relevan dengan tuntutan global.
“Kami ingin mendorong guru dan sekolah untuk tidak hanya fokus pada hafalan konsep, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang menjadi inti dari PISA,” ujar Zulkarnaen, ketua tim peneliti dari Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Mulawarman.
Penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat budaya literasi sains di Kalimantan Timur sekaligus meningkatkan kesiapan siswa Indonesia dalam menghadapi asesmen internasional seperti PISA.
________________________________________
Kontak Media:
Zulkarnaen – Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mulawarman
Email: zulkarnaen@fkip.unmul.ac.id